· Ngasti
upacara ngasti dalam penyempurnaa roh
leluhur orang bali
·
Pujawali
pelaksanaan pemujaan saat walin (hari
persembahan kepada) Ida Bhatara di pura dimaksud, dan hari persembahan itu
adalah hari kelahiran beliau.
·
Metatah
Potong
gigi (bahasa Bali: mepandes, mesangih atau metatah)
adalah upacara keagamaan Hindu-Bali. Upacara ini termasuk apa yang disebut
dengan istilah upacara manusa
yadnya. Ritual yang dilakukan pada saat potong gigi adalah mengikis 6 gigi
bagian atas yang berbentuk taring. Tujuan dari upacara ini untuk mengurangi
sifat buruk (sad ripu) pada yang
bersangkutan.
·
Rsi gana
Rsi Gana adalah persembahan untuk menetralisir kekuatan alam yang dapat
mengganggu areal pemujaan pada saat melaksanakan Karya Agung Mamungkah dan Ngenteg
Linggih
• Pawiwahan
Hakekatnya adalah upacara persaksian ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan kepada masyarakat bahwa kedua orang yang bersangkutan telah mengikatkan diri sebagai suami-istri.
Mekakulan
Upacara merayakan otonan bayi 3 bulanan. Dengan di upacarai, bayi baru boleh menginjak
tanah
·
Menek Kelih
Menek
Kelih atau (munggah deha; raja
sewala) adalah upacarayang
dilaksanakan pada anak remaja saat anak menginjak dewasa yang bertujuan untuk
memohon kehadapan Hyang Semara Ratihagar diberikan jalan yang baik dan tidak menyesatkan bagi si anak
sebagaimana disebutkan upacara ini sebagai upacara menek deha(Rajaswala /
Raja Sewala
·
Melaspas
Melaspas adalah upacara pembersihan dan penyucian
bangunan yang baru selesai dibangun atau baru ditempati lagi, sepertirumah, kantor, toko, kandang dan lain sebagainya.[1] Upacara melaspas dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali, Indonesia.[1] Kata melaspas berasal dari bahasa Bali yang
terdiri atas dua kata yakni Mlas dan Pas.[2] Mlas artinya pemisah dan pas artinya cocok.[2]Dari kedua rangkaian kata tersebut, melaspas
berarti pembuatan bangunan biasanya terbuat dari dua unsur, yakni kayu dan batudan
apabila disatukan akan berbentuk bangunan cocok dan sangat layak untuk
ditempati dan ditinggali.[2] Bagi umat Hindu, upacara ini wajib dilaksanakan
dan sudah menjadi tradisi turun-temurun hingga saat ini.[2] Upacara ini digelar agar orang yang akan
tinggal di bangunan tersebut merasa aman dan tentram serta betah dan terhindar
dari hal-hal yang tidak diinginkan (sakit, boros, marah, dan
pertengkaran)
·
Otonan
Otonan adalah upacara kelahiran (upacara ulang tahun) yang dilaksanakan oleh masyarakat Bali, Indonesia.[1] Upacara ini dilakanakan berdasarkan kelahiran
pada Wuku kalender Bali.[1] Pelaksanaannya bersamaan dengan Sapta Wara, dan Panca Wara.[1] Tujuan upacara ini adalah untuk menebus
kesalahan-kesalahan dan keburukan-keburukan terdahulu sehingga kehidupan
sekarang mencapai kehidupan yang lebih sempurna.[2] Dalam upacara otonan, kelahiran dirayakan enam bulan sekali
No comments:
Post a Comment