Tips foto burung
Burung merupakan salah satu subjek foto favorit saya karena jenis burung yang bervariasi dari bentuk, warna dan karakternya. Namun foto burung di alam liar sangat sulit. Saya pernah ke pulau Rambut tahun lalu untuk memotret aneka burung laut, tapi sulit karena burung-burung liar cenderung takut dengan kehadiran manusia dan jarang yang mendekat. Jadinya kita perlu lensa telefoto yang sangat panjang, sekitar 400 mm atau lebih panjang lagi. Selain itu, mereka terbang dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga sulit diikuti dan dibekukan.
Alternatif lain yaitu berkunjung ke taman burung (istilah kerennya Bird Park).
Burung di taman jauh lebih jinak dan sudah terbiasa dengan kehadiran manusia. Sehingga kita bebas memotret dalam jarak yang masih wajar meskipun kita tetap butuh lensa yang cukup panjang (150-400mm). Dalam sebuah taman burung, cukup banyak jenis yang kita bisa potret. Sebagian di lepas, sebagian di dalam sangkar.
Burung di taman jauh lebih jinak dan sudah terbiasa dengan kehadiran manusia. Sehingga kita bebas memotret dalam jarak yang masih wajar meskipun kita tetap butuh lensa yang cukup panjang (150-400mm). Dalam sebuah taman burung, cukup banyak jenis yang kita bisa potret. Sebagian di lepas, sebagian di dalam sangkar.
Beberapa tahun belakangan saya telah mengunjungi beberapa taman burung, yakni KL Birdpark, Bali Birdpark dan Taman burung di Taman Mini Indonesia Indah. Beda-beda harga masuknya. Yang paling mahal tentunya adalah KL Birdpark, dimana saya harus membayar harga untuk turis asing.. Ouchhh
Ok, jadi tips memotret burung bagaimana?
Pertama-tama tentunya setting kamera harus mantap dulu. Kita bisa pakai mode manual, tapi karena burung gak bisa diam, dan cahaya sering berubah-ubah, saya biasanya mengunakan mode semiotomatis prioritas apertur (A/Av). Jika kondisi cahaya agak gelap (misalnya di bawah pohon, saya akan menaikkan ISO. Sambil menaikkan ISO, saya akan melihat shutter speed yang dipilih kamera. Saya berupaya untuk mendapatkan minimal 1/250 detik. Kalau bisa lebih cepat lebih bagus untuk membekukan gerakan burung dan sekaligus membuat foto menjadi tajam. Jika shutter speed yang dipilih kamera dibawah shutter speed tersebut, saya akan terus menaikkan ISO sehingga shutter speednya bisa bertambah cepat. Saya tidak takut meningkatkan ISO karena bisa dihapus saat post-processing denganLightroom, tapi saya tidak bisa menyelamatkan foto yang tidak tajam/goyang.
Untuk autofokusnya, saya menganjurkan untuk mengunakan single point/satu titik. Setting autofokusnya juga harus diset untuk mengikuti objek yang bergerak. Kalau di Canon AI FOCUS/SERVO dan Nikon AF-A/AF-C dan 3D tracking. Terakhir, pakai drive mode continuous sehingga kamera mengambil foto berturut-turut selama kita menekan tombol jepret.
Lalu cari latar belakang yang sesederhana mungkin, hindari latar belakang yang “sibuk” misalnya yang penuh warna atau garis-garis dari batang pohon, dll. Perhatikan pencahayaan. Usahakan mencari latar belakang yang lebih gelap dari yang mengenai burung, karena latar belakang yang terang akan membuat burungnya menjadi kurang menonjol dan juga bisa menipu kamera sehingga foto burungnya jadi gelap.
Setelah itu, kita tinggal mencari momen yang tepat untuk merekam foto. Cari sudut pengambilan dan momen yang menonjolkan karakter burung. Misalnya merekam burung kakaktua yang sedang iseng bermain, merak yang lagi memamerkan keindahan bulu-bulunya atau elang yang membusungkan dada dengan percaya diri hehe.. Jika cahaya yang menyinari burung kurang bagus, kita harus sabar menunggu sampai burungnya berpindah posisi.
Jika burung didalam sangkar, dekatkan lensa sedekat mungkin dengan jaring-jaring dan gunakan satu titik fokus. Nantinya jaring-jaring bagian depan akan hilang karena lensa tidak bisa fokus ke jaring yang letaknya sangat dekat. Teknik ini bisa digunakan untuk motret sesuatu dibalik kaca juga, misalnya untuk motret ikan di Akuarium.
Satu lagi tips untuk foto burung yang sedang terbang/bergerak, kita perlu shutter speed yang sangat cepat, 1/250 detik seringkali masih kurang. Menurut pengalaman saya di pulau rambut, saya perlu sekitar 1/1000 detik.
Selamat mencoba!
Catatan:
- Foto-foto diatas dibuat di Taman burung TMII dalam rangka hunting bareng Infofotografi
- Peralatan yang saya pakai: Kamera Nikon D700+Sigma 70-200mm f/2.8 HSM macro + Sigma 1.4x lens extender
No comments:
Post a Comment