Friday, January 16, 2015

Mengenal Fungsi Fitur Kamera

semua orang bisa memotret, tetapi belum tentu semua orang bisa menjadi fotografer. Untuk menjadi
seorang fotografer profesional bukanlah hal mudah, butuh pembelajaran, pengalaman, kreativitas dan
kemampuan visualisasi yang baik. Namun meski tidak bisa menjadi  fotografer andal, jika  memahami
fungsi dari fitur standar kamera, hasil jepretan juga  tidak akan terlalu mengecewakan.
Berikut fitur-fitur dasar yang kita bisa bedah dari sebuah kamera:
- Pixel
Pixel adalah satuan yang membentuk sebuah objek.
Dalam kamera digiital yang menggunakan sistem ini, pixel merupakan hal yang sangat penting dalam menghasilkan gambar yang bagus. Coba buka foto anda di sofware yang ada fasilitas Zoom, lalu Zoom foto anda secara maksimal. Disana anda akan melihat lingkaran-lingkaran yang membentuk gambar ini disebut pixel, Jadi semakin besar pixel kamera anda maka semakin rapat gambat yang dihasilkan.
- Rana/Kecepatan
Ibarat pintu masuk bagi cahaya. Rana mengatur cahaya yang masuk dalam kamera lewat hitungan kecepatan. Makin lambat Shutter yang di setting maka makin lama Shutter terbuka begitu pun sebaliknya. Shutter speed berpengaruh terhadap objek yang bergerak. Jika ingin membekukan objek, setting Shutter speed lebih cepat dan jika ingin mengkaburkan objek yang bergerak setting Shutter speed lebih lambat dari objek.

Rana adalah tirai yang bergerak turun naik di dalam kamera dan berfungsi untuk mengatur berapa lama
film hendak disinari. Ada beberapa rana dalam kamera. Diantaranya rana celah dan rana pusat. Rana
celah ada dua yaitu: rana celah vertical dan horizontal. Sedang rana pusat adalah rana yang terletak pada
lensa letaknya berdampingan dengan diafragma dan menutupnya dengan cara memusat. Besaran rana
diwakili oleh nomor: B-1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000. Besar kecilnya satuan rana dapat
ditentukan sendiri dengan mengatur besar dan kecilnya satuan rana dan besarnya diafragma.
- Diafragma/f/bukaan
Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Dalam
prakteknya diafragma dilambangkan oleh beberapa angka yang mewakili besarnya bukaan pada lensa,
angka-angka tersebut antara lain 2,8-4-5,6-8-11-16-22. Akan tetapi besaran angka-angka tersebut bisa
berbeda-beda tergantung jenis lensa yang dipakai. Cara kerja diafragma ini menggunakan sistem terbalik
jadi semakin kecil angkanya semakin besar bukaannya dan semakin besar angkanya semakin kecil
bukaannya.
– ISO
Pada kamera digital dikenal namanya ISO, merupakan istilah untuk mengetahui sensitivitas sensor terhadap cahaya yang ada. Semakin tinggi Nilai ISO maka semakin sensitiv terhadap cahaya yang ada. Jika kita berada di ruangan yang kurang cahay settinglah ISO dengan angka yang tinggi, sedangkan jika berada di ruangan yang cahayanya keras atau berada diluar ruangan saat siang hari setting lah ISO dengan nilai serendah mungkin. Terkadang ISO yang tinggi seperti 800 atau 1600 keatas akan menghadirkan gambar yang berbintik (noise). Namun kembali ke teknologi masing-masing kamera. Jaman sekarang kamera sudah canggih ada yang mampu meminimalkan noise pada ISO 800.
ISO adalah singkatan dari International Standard Organization akan tetapi ada pula sebagian orang yang
menyebutnya ASA (American Standard Association). Fungsi ISO pada kamera adalah sebagai standard
yang digunakan untuk mengindikasikan besar kepekaan film terhadap cahaya. Semakin kecil angka ISO,
semakin rendah kepekaannya terhadap cahaya. Kepekaan cahaya ini sangat menjadi prioritas dalam
pemotretan. Biasanya bila kita ingin memotret pada suasana cahaya yang terang maka, gunakan ISO 100
atau film dengan kecepatan rendah.
- Flash
Fungsi flash pada kamera adalah sebagai alat bantu pencahayaan apabila intensitas cahaya di sekitar
kurang, akan tetapi setiap lampu flash punya kemampuan yang berbeda-beda. Untuk jenis kamera saku
jarak jangkauan lampu flash hanya berkisar antara 2 sampai 5 meter.
- Macro
Fitur yang satu ini biasanya sudah tertanam di dalam kamera saku. Fungsi dari fitur ini adalah merubah
fungsi lensa yang standar menjadi lensa macro agar kamera sapat menangkap objek yang kecil dengan
jarak dekat. Jarak umum penggunaan fitur macro adalah 10 cm dari obyek yang akan kita potret.
Menghindari Foto Under Exposure
Setelah tahu fungsi dasar dari beberapa fitur kamera saatnya untuk mencoba memotret. Tetapi sebelumnya, pelajari dahulu informasi berikut untuk menghindari hasil gambar under exposure (kurang cahaya):
- Set ISO tertinggi pada kamera sebelum memotret pada kondisi kurang cahaya dan pada obyek bergerak cepat.
- Atur posisi rana/kecepatan dan diafragma pada posisi tidak terlalu cepat atau aman agar pada saat kamera menangkap obyek intensitas cahaya yang masuk cukup dan untuk menghindari hasil foto kabur (blur) gunakan tripod atau usahakan obyek tidak banyak bergerak.
- Bantu dengan lampu flash apabila kondisi cahaya tidak cukup terang, dan satu hal lagi sebelum  mengambil gambar perhatikan light meter apakah posisinya berada di titik nol.
Source: Digital Living

No comments:

Post a Comment

All rights reserved ©deva graphy : Please do not copy or distribute these pictures/images without permission.